Rabu, 28 Maret 2012

Organik atau Herbal...ya...

Organik, Herbal atau apalah istilahnya, sangat populer akhir-akhir ini. Makanan, obat dibilang organik. Dibilang herbal. Betulkah begitu? Sebagian besar benar. Namun tidak sedikit yang cuma namanya saja. Obat dibilang herbal. Padahal itu diramu dari obat-obat kimia.Makanan dibilang organik. Padahal ditanam di tanah tanah yang menggunakan pupuk kimia. Dipupuk dengan pupuk kimia. Kita dibohongi........heheheh
Kalau masalah makanan, bisa kok kita mengkonsumsi makanan yang benar-benar organik. Tanam sendiri. Ya...tanam sendiri. Tidak perlu punya sawah yang luas. Tidak perlu punya lahan yang luas. Cukup di halaman rumah kita. Dengan menggunakan polibag atau pot. Repot, ribet, ya memang itulah yang harus dilakukan.

Dengan membeli polibag ukuran sedang - 1 kg polibag isi sekitar 40 kantong. Kita siapkan media berupa tanah, pasir, pupuk kandang (lebih baik kotoran kambing atau kelinci), dan lebih baik ditambahkan sekam, dengan perbandingan 1:1.

Tanah mudah kita dapatkan, pasir cukup beli di toko bangunan sejumlah 1 atau 2 kantong sak beras. Sekam, pupuj kandang bisa dibeli di toko-toko tanaman hias seharga Rp. 5.000,- per kantong plastik seukuran 5 kg.

Awalnya bibit mesti kita beli di toko pertanian - selanjutnya bisa kita buat sendiri dengan membuat bibit sendiri. Dan yang tidak kalah penting gunakan pupuk organik cair. Banyak beredar di pasaran dengan berbagai merk dan harga. Inilah yang membuat tanaman kita benar-benar tumbuh bagus. Selain meningkatkan hasil panen - bisa meningkat 50% sampai lebih, juga memperlama masa pertumbuhan.

to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar