Orang yang satu ini memang luar biasa - maaf .... bagi yang tidak suka... hehe -, lahir sebagai seorang yang miskin dari keluarga miskin, saking miskinnya orang tuanya sampai tidak sempat mencatat tanggal berapa Dahlan Iskan dilahirkan.
Menyelesaikan sekolah (SD sampai Aliyah - setingkat SMA) di Magetan, dan melanjutkan kuliah di Samarinda (Kalimantan Timur). Karena hanya kakak Dahlan yang satu ini yang sanggup membiayai kuliah. Namun justru dari sinilah awal "hidup baru" Dahlan dimulai.
Dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, menjadi wartawan majalah Tempo di Surabaya, hingga surat kabar Jawa Pos - yang hampir bangkrut - hingga menjadi koran lokal terbesar di Indonesia.
Yang paling fenomenal dalam hidupnya, adalah ketika hidupnya diambang kematian karena organ hatinya sudah rusak. Dahlan melakukan operasi ganti hati di Tianjin Cina. Butuh waktu hampir 1 tahun untuk menunggu donor hati hingga dinyatakan sembuh, dan bisa kembali normal beraktivitas.
To be continued ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar